SEMARANG - Proyek Embung di desa Jetak, kecamatan Getasan, kabupaten Semarang tahap pembangunan, Proyek senilai Rp 1.272.291.000, 00 (Satu Miliar Dua Ratus Tujuh Puluh Dua Dua Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah) itu dikerjakan dari penyedia jasa CV. Datama Rouli Jaya selama 120 hari kalender, Mulai kontrak tgl 15 Februari 2021 - 15 Juni 2021. Jum'at, (26/08/2021).
|
Baca juga:
Aplikasi Smart Desa Resmi Diluncurkan
|
Dari pantauan badan Penelitian Aset Negara (BPAN) bersama Media Indonesiasatu.id saat dilokasi area proyek, tidak ada Mandor dan Pelaksana proyek, sedangkan kalo di lihat dari kalender waktu kerja yang sudah selesai kontrak dan pekerjaan sama sekali belum selesai terlihat asal-asalan dan membahayakan masyarakat sekitar, tolong pihak terkait segera menindak lanjuti.
"Pengerjaan embung di desa Jetak, kecamatan Getasan, kabupaten Semarang ini, merupakan proyek infrastruktur dengan nilai cukup besar anggaranya di kabupaten Semarang. Mari kita awasi bersama, sehingga proyek ini bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Semoga Embung ini nantinya bisa bermanfaat bagi para petani yang berada di sekitarnya.
Ditempat yang berbeda Kepala desa Jetak Bp. Sutrimo mengatakan, nantinya bila proyek embung tersebut bisa selesai juga berpotensi jika dimanfaatkan untuk objek wisata. Setelah nanti pengerjaan embung rampung, dilakukan penataan di kawasan sekitar embung.
"Sehingga nanti bisa manjadi lokasi warga untuk melepas lelah dan menikmati panorama alam sekitar"
"Panorama alam di lokasi embung ini indah, tempatnya juga sejuk. Sehingga nanti bisa juga jadi tempat wisata lokal, " harap Sutrimo selaku Kepala desa Jetak.
Pekerjaan Pembangunan Embung di desa Jetak, kecamatan Getasan, kabupaten Semarang tersebut menggunakan sumber dana APBD tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 1.272.291.000, 00 (Satu Miliar Dua Ratus Tujuh Puluh Dua Dua Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah) Penyedia Jasa Kerja CV. Datama Rouli Jaya. Waktu pelaksanaan selama 120 hari kalender yang sudah selesai masa kontrak dan dalam pekerjaanpun asal-asalan serta membahayakan masyarakat sekitar.
(Editor JIS: AGUNG)
